Sabtu, 24 Oktober 2015

Tugas Kewirausahaan (5 pengusaha sukses dan caranya)

Nama Kelompok : Muhammad Royhan  (5C214896)
      Dhani Maskuri(52214907)
Kelas                      : 2DF01
Tugas                     : Kewirausahaan



Nama – Nama Pengusaha Di Indonesia

Bong Chandra - Pengusaha Properti
Sebuah Sukses Pengusaha Muda sebagai Pengembang Properti. Pada usia 22 tahun, Bong Chandra telah berhasil membangun perumahan pertama proyek 5 hektar dengan nilai investasi Rp 180 miliar. Ia juga seorang penulis dan seorang Bestseller Motivator yang telah diundang untuk memberikan motivasi Perusahaan Terbesar di Dunia pada tahun 2009 (versi Fortune 500). Pada tulisan ini, Bong Chandra telah memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia.
Bong Chandra adalah anak kedua dari tiga bersaudara, lahir di Jakarta, 25 Oktober 1987. Bong Chandra lahir di sebuah keluarga sederhana dan segala sesuatu selalu terpenuhi. Sejak kecil sampai SMA tidak ada prestasi yang telah dicapai Bong chandra. Dia sebelumnya adalah inferior dan tidak memiliki banyak teman, kecilnya, dan menderita penyakit asma membuatnya merasa lebih kecil. Dia juga tidak pernah mendapatkan piala 1 meskipun, dan tidak pernah memenangkan perlombaan dan kompetisi.
Hal ini lebih diperparah ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998. Pada saat itu, keluarga Bong Chandra kebangkrutan. Awalnya Bong Chandra tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia mulai menyadari ketika melihat sendiri dipasang pengumuman bahwa rumah ini “TERJUAL”. Situasi menjadi semakin buruk ketika keluarganya harus berutang ribuan dolar untuk membayar kuliah pengusaha muda yang sukses ini.
Situasi ini sangat sulit untuk benar-benar membentuk Bong Chandra menjadi seorang pemuda yang lebih kuat daripada usianya. Pada usia 18 tahun, Bong Chandra memulai usahanya dengan teman – teman. Dalam bisnis perintis saat itu, Bong Chandra banyak mendapatkan hinaan dan comooh dari orang di sekitarnya. Dengan sepeda motor babak belur, ia terus merintis hari kerja dan malam. Pergi keluar kota saja, naik dalam ransum yang sangat sederhana untuk makan siang hanya $ 1.200. Hujan dan panas biasanya diderita oleh Bong Chandra.
Penolakan – penolakan yang dihadapi oleh pengusaha muda yang sukses ini membuatnya tumbuh menjadi lebih kuat. Orang-orang yang meremehkan dan menolaknya sebelum benar-benar melemparkan kayu ke dalam bara api pembakaran. Alih – agak turun, Bong Chandra harus merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukan. Sekarang Bong Chandra telah terbukti prestasi yang luar biasa bagi orang – orang yang digunakan untuk memiliki keraguan.
Saat ini Bong Chandra telah memimpin enam perusahaan dan mengawasi karyawan staf 250, antara lain, PT. Triniti Pioneer Property, PT. Bong Chandra Sukses Sistem, PT. Gratis Cuci Mobil Indonesia, dan PT BC Kuliner Indonesia. Bong Chandra juga merupakan Pengembang yang juga telah selesai membangun bernama Ubud Perumahan Desa di wilayah Jakarta Selatan 5,1 hektar dengan investasi sebesar Rp 180 miliar.
Bong Chandra juga penulis Kekayaan Best Seller terbatas yang saat ini terjual hampir 100.000 eksemplar. 100% dari penjualan buku akan royati disumbangkan ke Vincent Yayasan Jakarta Pusat, selain Bong Chandra juga menulis buku lain berjudul The Science of Luck yang juga Best Seller.
Dia juga memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di TV ONE. Seminar selalu dihadiri oleh ribuan orang, sejak awal 2010, Bong Chandra telah mengadakan seminar 10x masing-masing 3000 orang menghadiri.
Pada tahun 2009 pengusaha muda yang sukses ini diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar di Dunia (versi Fortune 500). Bong Chandra juga telah diundang oleh beberapa perusahaan seperti Shell, Bank BRI, Bank Mandiri, Panin, Commonwealth, Yamaha, Ciputra Group, PLN, Gramedia, Prudential, Sunlife, CNI, TVS Motor, TVI, Real Estate Indonesia, dan masih banyak lagi .
Semua prestasi di awal utang bahkan NOL. Ini membuktikan bahwa hal yang paling penting adalah bukan siapa Anda, tetapi apa yang Anda inginkan besok..




Arifin Panigoro - Pemilik Medco Energi
Keuntungan dari akuisisi Novus, perusahaan minyak Australia sekitar Rp 192 triliun pembelian Stanvac Rp 54 Triliun
Arifin Panigoro, lahir di London 14 Maret 1945, merobek mahir cita-cita atau kain tenun kapas rapi hanya dengan tangan kosong sambil membantu ayah menjual di toko Jalan Braga Bandung. Rasa Keyakinan (PD) dalam bisnis yang berhubungan dengan kegiatan olahraga basket, karate, dan terjun payung adalah hobi. Prinsip-prinsip yang sangat sederhana dalam meningkatkan Medco antara lain:
1. Lainnya Pantang mengambil rezeki
Ketika penawaran untuk sebuah perusahaan mitra lokal asing, sudah masuk usulan pertama dari perusahaan lain, sebenarnya ingin Rewind, tapi menawarkan sudah masuk dan dinyatakan Perusahaan asing menang karena itu sosok yang lebih akrab AP. Karena tidak sepegetahuan buruk dan tidak ada pihak asing, akhirnya AP bersama dengan penawar pertama dan keuntungan 100% untuk bidder pertama sebelumnya. Mitra tersebut terkejut, kan?. Yess... menjawab.
2. Semangat nomor satu.
Membangun kepercayaan dengan kejujuran: Jujur adalah abadi, yang berarti dari pepatah Belanda “Eerlijk duurt’t langst Prinsip yang harus menjalankan bisnis.
3. Merintis Baru Binis
a. Stanvac Nilai Aset yang dimiliki (Mobil Oil dan Exxon Mobil) pada sebuah ladang minyak di Sumatera Selatan bumi sebesar US $ 60 juta, malah dibeli seharga US $ 85 juta untuk menutup perhitungan titik (BEP) jika minyak muncrat 10 juta barel, adalah konten dibuktikan dengan 200 juta barel. Untungnya?. Menurut hitungan saya US $ 6 miliar atau Rp 54 triliun, yaitu: harga jual minyak mentah (US $ 60 barel) – Pengeboran Biaya (US $ 30 per barel) X 200 juta. Pertukaran Rp / US $ / Rp 9.000
b. Eksecutif perusahaan yang sebelumnya menjadi Medco kontraktor terkejut dan tidak bisa percaya setengah Medco mengikuti memenangkan tender dan pembelian (mengakuisisi) seluruh saham Novus, Australia berbasis perusahaan minyak yang memiliki 26 blok di daerah operasi tujuh negara: Indonesia (Kakap dan Brantas blok), Ausralia, USA Serikat, Oman, Uni Emirat Arab, Pakistan dan Filipina. Minyak Cadangan terbukti (yang dianggap penelitian pasti) sebelum 139 juta meningkat menjadi 209.900.000 barel. Jumlah cadangan terbukti dan yang tiba-tiba melonjak menjadi 851.700.000 barel. Apa manfaatnya?.
Hampir Rp 192 triliun.
4. Banyak kawan-kawan,
Juta kawan masih kurang, musuh kebanyakan. Mencari teman lebih sulit daripada membuat musuh, sehingga prinsip kehidupan.
5. Net Working dan Trust:
Setelah jatuhnya Presiden Soeharto, AP aktif di Partai Demokrat Perjuangan (PDIP), AP pasti sangat dekat dengan Presiden Megawati, di depan Medco manajer saya mengatakan “itu, s waktu kita sekarang”, yang nanya, mereka segera menolaknya dengan keras. Tidak ada korupsi Dude … sehingga untuk berbicara manajer Nya mengatakan. Nah lho!
6. Mengerahkan Duty, Masalah Wajah, Tidak ingin ngemplang.
Medco harus menghadapi masalah utang untuk membiayai akuisisi Mangistaumunaigaz ladang minyak di Kazakhstan, fraksi Negara Rusia. Hal ini terjadi karena krisis dan harga minyak jatuh di bawah US $ 10 per barel. Dalam utang restrukturasasi proses, ada kasus yang jarang terjadi ketika membahas utang dengan Credit Suisse First Boston (CSFB) dipimpin David Matlin, Direktur Distress Pasar Utang. Negosiasi yang seharusnya selesai empat hari di atas meja dapur malam itu. “Jika Anda perlu cek dari US $ 270 juta, saya akan memberikannya kepada Anda sekarang, “kata David Matlin.
Kesuksesan data pengusaha sukses ini membeli kembali saham dari tangan orang-orang lain di 2006 dibahas secara rinci oleh Harvard Business School dan menyimpulkan bahwa itu bukan hanya karena kegigihan keluarga Arifin Panigoro, tetapi karena kepercayaan di kalangan investor terhadap kelas dunia perusahaan swasta dari Indonesia yang datang keluar dari krisis.
Februari 2008, AP berbicara di depan mahasiswa di Harvard Business School tentang studi kasus “Entrepreneuship dan Bisnis Keluarga”. Diskusi kasus keberhasilan suatu perusahaan sering terjadi di Harvard, tetapi hanya kali ini disampaikan langsung oleh pemilik dan mungkin dari Indonesia baru AP seperti itu di sini.
Sebagai rasa tanggung jawab sosial dan bisnis kecurangan bantuan prinsip Direktur kecil Grameen Bank Muhammad Yunus, Bangladesh, Medco kerjasama dengan Pemerintah Merauke, yang disebut “Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) dengan tujuan membawa potensi Merauke untuk menjadi lumbung dan enegy terintegrasi. Potensi komoditas dapat tumbuh terdiri dari: padi, jagung, kedelai, sorgum gula, tebu dan tanaman lainnya. Proyek ini melibatkan masyarakat lokal dengan mengakui hak adat dan membuat masyarakat sebagai pemegang saham
Sumber: BISNIS IS (tidak) MUDAH
Dalam jangka waktu tidak lebih dari 2 jam, saya membaca sebuah tak berkedip Buku “Pengalaman dan Pemikiran Arifin Panigoro” Boss Medco Energi, sebuah perusahaan pribumi yang terlibat dalam minyak dan gas, daerah operasi telah menembus setiap benua di dunia: Amerika, Eropa, Australia, Afrika dan tentu saja Asia.
Membaca buku ini seperti menonton pertujukan Srimulat dan Symphony Orchestra, buku ini menceritakan kisah data pengusaha sukses ini kiat-kiatnya menjadi  sukses, yang ditulis dalam sangat turun ke bumi dan cerdas sebagai Srimulat dengan celetuk-celetukannya membuat saya tersenyum.
Pada akhir tulisan seperti Orchestra Symphony dengan satu atau dua Ketukan piano, aku emosi bawah, drifting, diam dan berdoa niat itu dan langkah-langkah yang telah diambil untuk berkontribusi pada orang muda serta krisis Energi, Pangan dan Swasembada Lingkungan dengan membangun pertanian terpadu pada lahan di Merauke dari 4,5 juta hektar.


Sandiaga Salahudin Uno – Pengusaha PT Adari Energy Tbk
Pemegang saham PT Adaro Energy Tbk, yang juga presiden direktur PT Saratoga Investama Sedaya yang dimasukkan dalam urutan 58 dari 150 orang terkaya di tahun 2009 Globe Asia. Pengusaha sukses sebelum usia 40 tahun ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk periode 2005-2008, aktif di Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kadin), anggota KEN (Komite Ekonomi Nasional) dan Bendahara ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).
Sandiaga Salahuddin Uno lahir di Rumbai, Riau pada tanggal 28 Juni 1969. Pria yang kerap disapa Sandi ini adalah anak pasangan Henk dan Mien R Uno. Sebelum dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, seperti sekarang, Sandi memajukan karirnya sebagai seorang pekerja kantor. Setelah lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan pujian summa cum laude, pada tahun 1990 ia mendapat kepercayaan dari perintis William Soeryadjaja Astra Group untuk bergabung sebagai karyawan Bank Summa. Itu adalah awal dari sejarah bekerja dengan keluarga taipan.
Tahun baru kerja, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat dan lulus dengan IPK 4,00 kumulatif. Kemudian, pada tahun 1993 ia bergabung dengan Investasi Seapower Asia Limited di Singapura serta manajer investasi di MP Grup Holding Limited sejak tahun 1994. Setahun kemudian, ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif.
Menghasilkan ketika mencapai US $ 8.000 per bulan. Sayangnya, keberhasilan menikmati baru tiga-tahun di topping perusahaan, ia harus rela tersingkir dari kursi dari badai krisis moneter pada tahun 1998 empuknya yang menyebabkan NTI Resources Ltd bangkrut. Semua susah payah tabungan diinvestasikan di pasar saham juga membantu terdampar oleh runtuhnya pasar saham global.
Tidak menguntungkan kondisi pertumbuhan yang membuatnya tidak mungkin lagi untuk terus bertahan di tanah sehingga ia memutuskan untuk kembali ke negara itu. Sesampainya di Indonesia, karena tidak mampu membayar sewa, dia terpaksa pindah dengan orang tuanya. Situasi dibuat hampir putus asa.
Di tengah kegamangannya, ia mulai berpikir bahwa dia tidak ingin menjadi seorang karyawan lagi karena tidak bisa mandiri secara finansial. Krisis moneter yang parah yang melanda perekonomian dunia yang akhirnya menyebabkan keinginannya untuk mencoba dunia kewirausahaan.
“Sebagai pengusaha, saya akan lebih mandiri secara finansial daripada menjadi seorang karyawan,” katanya. Karir Noor Asiah suami sebagai pengusaha dimulai pada tahun 1997 dengan mendirikan sebuah perusahaan penasehat keuangan disebut PT Recapital Advisors ia mulai dengan teman SMA-nya, Rosan Roeslani.
Sejak itu, Sandi mulai mempelajari seluk beluk bisnis. Orang yang paling bertanggung jawab atas naluri bisnisnya yang diasah William Soeryadjaya. Paman Will, sehingga ia digunakan untuk menyambut orang keturunan Tionghoa, “Saya masih ingat, ia sering duduk bersama-sama (William Soeryadjaja, Ed.) Kami membahas waktu yang lama, bisa berlangsung berjam-jam. Semangat Wirausaha sangat tangguh,” kenangnya . William tidak ada bisnis untuk berbagi pengetahuan sandi pelit.
Pada tahun 1998, ia bekerja sama dengan salah satu dari anak-anak William Edwin Soeryadjaya untuk mendirikan sebuah perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Lini bisnis termasuk produk pertambangan, telekomunikasi dan kehutanan. Saratoga memiliki saham besar di PT Adaro Energy Tbk, terbesar kedua batubara perusahaan di Indonesia, yang memiliki cadangan sebesar 928 juta ton batubara. Hubungan jaringan Bersenjata dengan perusahaan dan lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi mulai menjalankan bisnis barunya.
Usahanya adalah untuk mengumpulkan modal investor untuk mengakuisisi perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Dia membeli perusahaan yang berada di pagar dan berada dalam perawatan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) – kemudian berubah menjadi Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kemudian dijual kembali dengan nilai yang tinggi ketika krisis kinerja perusahaan yang stabil dan menguntungkan. Dari alasan bisnis, nama terjebak dan dikantonginya pundi-pundi dolar sandi. Ada 12 perusahaan yang telah diambil alih. Beberapa perusahaan telah dijual, termasuk PT Citra Darmaja Dipasena, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Hotel Grand Kemang, dan PT Astra Microtronics.
Menurut profil pengusaha muda sukses ini, keterampilan untuk menjadi pengusaha harus dididik sejak kecil. Ia mencontohkan pemenang Shell Penghargaan Pengusaha yang telah memulai bisnis ini sejak mereka remaja. “Saya kagum dengan mereka. Bakat mereka harus dipelihara untuk kekuatan ekonomi Indonesia di masa mendatang,” katanya. Dia melihat pengusaha Indonesia berada dalam krisis.
Seiring waktu, para Sandi bisnis yang berkembang pesat. Menggurita bisnisnya, mulai pertambangan, infrastruktur, perkebunan, hingga asuransi. Sandi Sukses semakin terasa istimewa karena ia berhasil mencapai sukses di usia masih relatif muda. Pada tahun 2009, namanya bahkan dalam daftar 150 orang terkaya Globe Asia. Di antara mereka dalam daftar, ia merupakan salah satu pengusaha termuda di posisi ke-58 dengan kekayaan US $ 220 juta atau sekitar Rp22 triliun.
Pada waktu itu, bapak dua anak hanya terkejut menemukan namanya dalam daftar. “Saya tidak tahu, mereka dapat dari mana data itu. Saya juga tidak pernah merasa laporan kekayaan saya kepada suatu lembaga atau seseorang, saya benar-benar percaya bahwa bisbol kekayaan saya yang banyak,” candanya seperti dikutip oleh harian Media Indonesia.
Jika banyak orang yang memilih sebagai pengusaha muda yang sukses, setuju, dan ia hanya bisa bersyukur. Apalagi jika sedikit menoleh ke belakang, krisis pahit pada tahun 1998 bahkan membuat Sandi bersyukur. Jika tidak, mungkin sampai sekarang, ia masih berstatus sebagai karyawan.
Di satu sisi, krisis merupakan berkah bagi password. “Saya selalu percaya setiap masalah ada solusinya,” katanya. Sandi mampu “memanfaatkan” momen krisis bagi perusahaan untuk melebarkan sayap. Pada saat itu perusahaan atas banyak yang menderita tak berdaya.
Nilai aset mereka runtuh. Didirikan investasi perusahaan Sandi dan rekan-rekannya berencana segera. Mereka meyakinkan investor asing untuk ingin menyuntikkan dana ke negara itu. “Itu yang paling sulit, bagaimana untuk memastikan bahwa Indonesia masih memiliki prospek.”
Pengalamannya bangkit dari himpitan krisis, pengakuan tersebut tidak lepas dari tangan Allah yang memberinya kesempatan. “Saya tidak akan menemukan kesempatan yang tidak terbentur pada situasi yang ketat,” katanya. Dengan mengutip sebuah ayat dari Al-Quran berarti, “Setiap kesulitan selalu mudah di bagian belakang,” majikan agama ini thread yang menarik dari pengalaman hidup, perjuangan atau melawan.
Meskipun lahir dari orang tua yang dikenal sebagai seorang pengusaha, dia menyatakan tak pernah siap untuk menjadi pengusaha. “Orang tua lebih suka saya bekerja di perusahaan, tidak terjun ke wirausaha,” kata pria yang penggemar basket. “Menjadi pilihan pengusaha,” akunya. Oleh karena itu, dia tidak berpikir seperti seorang pengusaha yang telah bertindak sejauh ini. “Saya seorang pengusaha kecelakaan,” katanya, lalu tertawa.
Meskipun predikat sebagai pengusaha muda, ia mengaku sudah terlambat. “Saya seorang pengusaha pada usia 28. Apakah aku merasa sudah terlambat,” katanya. Sandi aktif dalam Chamber Indonesia Dagang dan Industri (Kadin) sejak tahun 2004 sampai dengan September 2010 ini merasa bertanggung jawab untuk memberikan pengusaha kelahiran di Indonesia.
Untuk itu, menurut profil pengusaha muda sukses ini, keterampilan untuk menjadi pengusaha harus dididik sejak kecil. Ia mencontohkan pemenang Shell Penghargaan Pengusaha yang telah memulai bisnis ini sejak mereka remaja. “Saya kagum dengan mereka. Bakat mereka harus dipelihara untuk kekuatan ekonomi Indonesia di masa mendatang,” katanya. Dia melihat pengusaha Indonesia berada dalam krisis.
Dalam kontras dengan dunia politik yang ditandai dengan jumlah orang yang bersedia mencalonkan diri di parlemen. Sandi, dalam pemilu legislatif tahun 2009 saja, lebih dari 500 ribu orang mendaftar sebagai calon. Sementara pengusaha untuk menarik 100 ribu saja sulit. Kepedulian itulah yang membuatnya enggan terjun ke dunia politik. Dengan sedikit bercanda nada, ketua Asosiasi pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2005-2008 dikatakan, “kebutuhan Indonesia pengusaha Politisi memiliki banyak..”
Di balik kisah suksesnya aturan dunia bisnis, ada penyesalan kecil yang terjebak dalam pikirannya. Karena waktu dihabiskan mengurus bisnis dan kegiatan organisasi, Sandi mengaku merasa bersalah pada keluarganya karena kurangnya waktu yang cukup untuk bahkan berbaur.
Meski begitu, ia mencoba setidaknya setiap akhir pekan adalah hari untuk keluarga, itu sangat terbatas. Tempat favorit untuk bersantai dengan keluarga sementara sedikit adalah Senayan. Setiap Sabtu ia rutin berolahraga bersama keluarganya. Olahraga favoritnya adalah joging dan golf.
Setelah itu, ia ditemani dua anaknya untuk berjalan di mal meskipun ia kurang cenderung menghabiskan waktu di tempat itu. Tapi demi bayi bahagia, ia bersedia memberikan yang terbaik. Oleh karena itu, Sandi sering melamun bahwa satu hari tidak 24 jam. “Jika itu adalah hari ditambah empat jam, tambahan empat jam akan dihabiskan dengan keluarga saya,” katanya.



Nyonya Meneer - Pengusaha Tanaman Obat
Bakatnya meracik berbagai tanaman dan tanaman obat untuk bersinar bahkan di tengah-tengah pekerjaan yang sangat terbatas dari Belanda dan prihatin. Suami yang tak kunjung sembuh akhirnya sembuh berkat herbal racikannya. Mulai dari kota Semarang, modal ventura ke dalam jamu dan meluas ke seluruh pelosok negeri. Usahanya yang sekarang disebut PT. Nyonya Meneer yang telah dianggap sebagai ikon industri nasional dan herbal kosmetik tradisional terbesar dan tertua di negara ini.
Nyonya Meneer, wanita keturunan Tionghoa yang lahir di Sidoarjo lahir pada tahun 1895 Lauw Ping Nio. Nama Meneer yang disandangnya bukan karena dia adalah istri seorang Belanda meneer, tetapi berasal dari nama beras menir, yang merupakan butir kominusi nasi sisa baik. Sementara masih dalam kandungan, ibunya mengidam dan makan nasi sehingga ketiga dari lima bersaudara ini kemudian dinamai Groats. Karena pengaruh dari bahasa Belanda, kata menir akhirnya ditulis menjadi “Meneer”.
Profil pengusaha sukses indonesia ini kemudian menikah dengan seorang pria dari Surabaya bernama Ong Bian Wan. Setelah menikah, ia membawa suaminya untuk pindah ke Semarang, Jawa Tengah. Pada awal abad 20, masyarakat Indonesia berada pada saat yang sangat buruk akibat penyalahgunaan kekuasaan kolonial Belanda. Nyonya Meneer suami tidak melarikan diri ke korban, ia jatuh sakit dan sulit sembuh. Tapi itu ketika dia berada di tengah-tengah keterbatasan dan kekhawatiran bahwa, Nyonya Meneer bakat terbukti dan keterampilan Jamu. Rupanya rumus itu efektif bila berbagai perawatan tidak dapat memulihkan suami tercintanya.
Setelah ia sembuh, ia lebih bersemangat untuk mengasah dan berlatih ilmu pengetahuan dan campuran herbal ilmu yang diwariskan dari orang tua. Nyonya Meneer ringan tangan dan benar-benar peduli tentang orang-orang disekitarnya senang untuk mencampur herbal untuk keluarga, tetangga, kerabat, dan masyarakat tentang demam, sakit kepala, pilek dan penyakit lainnya. Kebanyakan dari mereka mengaku puas setelah mencicipi buatan Nyonya Meneer sifat obat.
Seiring waktu, semakin percaya diri Meneer campuran rempah-rempah dan tanaman bergizi lainnya. Perlahan tapi pasti, herbal racikannya mulai merambah ke kota-kota lain di sekitar Semarang. Permintaan banyak yang datang kepadanya untuk menyampaikan herbal racikannya sendiri itu. Nyonya Meneer pikuk di dapur tidak memungkinkan untuk memenuhi permintaan itu. Dengan berat hati, ia meminta maaf dan sebagai gantinya, ia meletakkan fotonya pada kemasan produk obat. Tidak ada yang keberatan, tidak ada yang lain menduga bahwa di masa depan, herbal dengan potret seorang wanita begitu melegenda dan masih dipertahankan saat ini sebagai simbol perusahaan.
Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas wilayah penjualan. Hingga akhirnya, pada 1919, untuk mendukung ibu kemampuan luar biasa dari empat anak dalam membantu orang lain dengan ramuan ampuh jamu, suami dan keluarganya mendukung pendirian usaha yang disebut “Jamu Nyonya Meneer Cap Gambar” di Semarang.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, Meneer juga membuka toko di Jalan, Pedamaran 92 Semarang. Dengan bantuan dari anak-anaknya, perusahaan terus tumbuh pesat. Jamu Nyonya Meneer Jakarta direkam dari mencapai pasar ketika putrinya Nonnie pada tahun 1940 memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan outlet Nyonya Meneer terbuka di Jalan Juanda, Pasar Baru, yang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi. Herbal yang muncul dari keterbatasan dan keprihatinan masuk ke ibukota dan meluas ke seluruh pelosok negeri.
Pada tahun 1967, profil pengusaha sukses indonesia yang satu ini duduk sebagai Presiden, meskipun perusahaan secara formal dipercayakan kepada salah seorang putranya, Hans Ramana. Sedangkan tiga anak lainnya yang Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan komisi ditunjuk anggota dewan perusahaan. Sementara itu, model manajemen mereka mengikuti model pendiri mengajarkan bahwa besar berorientasi pada keuntungan. Perusahaan juga menggunakan sistem manajemen yang sederhana dan tradisional.
Memasuki dekade 1970-an, persaingan di industri ini mulai ketat obat. Banyak Nyonya Meneer muncul pesaing di pasar. Pertempuran sengit antara produsen jamu dari segi harga, peluncuran jenis produk serupa, untuk melawan pertempuran untuk pangsa pasar terlihat sangat jelas pada saat itu. Dua perusahaan yang bersaing secara agresif untuk obat Cap Nyonya Meneer adalah PT Sido Muncul dan PT Air Mancur.
Oleh karena itu, perusahaan Jamu Nyonya Meneer Cap mengandalkan awalnya hanya minum produk herbal seperti jahe, cukup tahan lama, dan rempah-rempah lahir rendah, perlahan-lahan mulai diversifikasi roda agar tidak menjalankan lebih dari kompetisi. Untuk memperkaya varian yang ada diciptakan beberapa jenis lainnya produk seperti minyak pijat, pengharum, tubuh, Scrubb untuk mandi, bedak wajah, param, sampai krim buste. Perusahaan produk Nyonya Meneer sebagian besar merupakan produk untuk kepentingan wanita. Ada 254 merek meliputi 120 jenis produk dalam bentuk pil, kapsul, bubuk, dan cairan dan dibagi menjadi tiga jenis, untuk perawatan tubuh, kecantikan, dan penyembuhan. Semua produk yang dipasarkan ke daerah-daerah di seluruh negeri. Di tangan ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana, perusahaan jamu ini berkembang pesat.
Nyonya Meneer meninggal pada tahun 1978, menyusul kepergian anaknya Hans yang meninggal pertama kali pada tahun 1976. Operasi ini kemudian diteruskan oleh generasi ketiga dari cucu Ny Meneer kelima. Kehebatannya dan kecemerlangan prestasi perusahaan untuk mencapai hampir 1 abad upaya juga diwarnai perseteruan internal yang khas cerita terjadi dalam perusahaan keluarga.
Keluarga konflik yang dimulai tahun 1985, ketika perselisihan antara pewaris tahta lima cucu kemudian perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Nyonya Meneer itu. Dampak, ratusan karyawan kurang diperhatikan. Bahkan Coal Cosmas, Menteri Tenaga Kerja pada saat itu turun tangan untuk menengahi. Konflik kedua terjadi sejak 1989 dan 1994, yang menyebabkan pelepasan saham anggota keluarga pada tahun 1995. Sekarang perusahaan dimiliki dan dikendalikan murni satu cucu Nyonya Meneer Charles Saerang yang. Sementara empat bersaudara memilih untuk memisahkan setelah menerima bagian masing-masing.
Kasus Nyonya Meneer perusahaan keluarga kemudian dicatat sebagai studi kasus, versi bahasa Inggris diterbitkan Equinox dan digunakan sebagai kasus mempelajari ilmu pemasaran dan manajemen di sejumlah universitas di Amerika Serikat. Buku berjudul “Family Business: Studi Kasus Nyonya Meneer, Sebagai Salah Kedokteran Perusahaan Tradisional di Indonesia, yang paling sukses” (Family Business: Studi Kasus Nyonya Meneer, Satu Perusahaan Paling Sukses di Indonesia Pengobatan Tradisional) diluncurkan di Puri Agung, Hotel Sahid Jaya bertepatan dengan perayaan 88 tahun berdirinya Perusahaan Nyonya Meneer.
Penerbitan buku yang menceritakan PT Nyonya Meneer usaha dalam konflik mayoritas dan minoritas dalam perusahaan keluarga telah dilaporkan ditentang oleh Meneer keturunan karena jelas memberitahu tradisional Strategi pemasaran produk herbal adalah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Pada tanggal 18 Januari 1984 Mendirikan obat Museum Nyonya Meneer Semarang yang juga menjadi museum obat herbal pertama di Indonesia. Pembentukan museum ini selain dimaksudkan sebagai warisan budaya, juga merupakan pusat informasi, pendidikan, promosi, dan sebagai media untuk melestarikan warisan budaya jamu tradisional pada merit di mana semua bahan berasal dari negara.
Museum yang menempati lahan seluas 150 m² memegang koleksi benda-benda budaya pada tumbuhan dan koleksi pribadi Nyonya Meneer yang berupa foto-foto dan sejarah cara pembuatan jamu dengan menggunakan alat-alat tradisional, seperti mortir dan alu, pepesan, cuwo, panel dan bothekan toko tempat bumbu resep asli. Pengunjung juga dapat melihat slide show tentang cara proses pembuatan jamu dan dapat mencoba Jamu Nyonya Meneer. Untuk mengunjungi museum ini dibagi menjadi dua bagian, pengunjung bebas.
Sekarang, PT. Nyonya Meneer telah dianggap sebagai ikon industri nasional dan herbal kosmetik tradisional. Terbesar dan tertua di negara Pemasaran dimulai oleh modern disesuaikan dengan perkembangan zaman. Salah satu cara untuk mendirikan Cafe Meneer di Jalan Hasanuddin, Solo, yang mulai tersebar di beberapa pusat perbelanjaan. Perusahaan juga telah melebarkan sayapnya ke pasar internasional dengan mencoba memenuhi permintaan ekspor ke beberapa negara. Pada tahun 2006, PT Nyonya Meneer berhasil memperluas pasar mereka ke Taiwan sebagai bagian dari ekspansinya ke pasar luar negeri setelah berhasil memasuki Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Australia, Belanda, Arab Saudi dan Amerika Serikat.




Soedono Salim – PT Indofood
Profil dan Biografi Soedono Salim. Nama Tionghoanya adalah Liem Sioe Liong lahir di Tiongkok tanggal 19 Juli 1916, Dia merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, PT Mega, Bank Windu Kencana, PT Hanurata, dan PT Waringin Kencana dan lain-lain. Dia merupakan salah satu konglomerat dan pengusaha sukses asal Indonesia. Ia sempat menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dan Asia. Perjalanan suksesnya dimulai di sebuah pelabuhan kecil. Fukien di bilangan Selatan Benua Tiongkok. Dia dilahirkan di situ pada tahun 1916. Kakaknya yang tertua Liem Sioe Hie kini berusia 77 tahun sejak tahun 1922 telah lebih dulu beremigrasi ke Indonesia yang waktu itu masih jajahan Belanda kerja di sebuah perusahaan pamannya di kota Kudus.

Di tengah hiruk pikuknya usaha ekspansi Jepang ke Pasifik, dibarengi dengan dongeng harta karun kerajaan-kerajaan Eropa di Asia Tenggara, maka pada tahun 1939, Liem Sioe Liong mengikuti jejak abangnya yang tertua. Dari Fukien, ia Berangkat ke Amoy, dimana bersandar sebuah kapal dagang Belanda yang membawanya menyeberangi Laut Tiongkok. Sebulan untuk kemudian sampai di Indonesia. Sejak dulu, kota Kudus sudah terkenal sebagai pusat pabrik rokok kretek, yang sangat banyak membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh. Dan sejak jamam revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih menjadi supplier cengkeh, dengan jalan menyelundupkan bahan baku tersebut dari Maluku, Sumatera, Sulawesi Utara melalui Singapura untuk kemudian melalui jalur-jalur khusus penyelundupan menuju Kudus. Sehingga tidak heran dagang cengkeh merupakan salah satu pilar utama bisnis Liem Sioe Liong pertama sekali, disamping sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi pabrik tekstil murahan dari Shanghai.

Di Kudus Liem berkenalan dengan gadis asal Lasem. Gadis itu sekolah di sekolah Belanda Tionghoa. Liem melamarnya, tapi orangtua si gadis tidak mengizinkan, lantaran takut anak gadisnya akan dibawa ke Tiongkok. Kekuatiran itu timbul melihat tampang Liem yang masih totok. Tapi, Liem tak mau menyerah. Akhirnya lamarannya diterima dan diizinkan menikah. Pesta pernikahannya, bahkan dirayakan selama 12 hari. Maklum, keluarga istrinya cukup terpandang. Setelah menikah, Liem makin ulet bekerja dan berusaha. Usahanya berkembang. Tapi, ketika awal 1940-an, Jepang menjajah Indonesia, usahanya bangkrut. Ditambah lagi, dia mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya masuk jurang. Seluruh temannya meninggal. Hanya Liem yang selamat, setelah tak sadarkan diri selama dua hari. Kemudian, Liem pindah ke Jakarta.
Seirama dengan masa pemerintahan dan pembangunan Orde Baru, bisnisnya pun berkembang demikian pesat. Pada tahun 1969, Om Liem bersama Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad, yang belakangan disebut sebagai The Gang of Four, mendirikan CV Waringin Kentjana. Om Liem sebagai chairman dan Sudwikatmono sebagai CEO. The Gang of Four ini kemudian tahun 1970 mendirikan pabrik tepung terigu PT Bogasari dengan modal pinjaman dari pemerintah. Bogasari yang memonopoli suplai tepung terigu untuk Indonesia bagian Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di samping PT. Prima untuk Indonesia bagian Timur. Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia berkongsi dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang yang juga seorang Tionghoa asal Fukien. Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di Indonesia. Barangkali hanya Bogasarilah yang diberikan pemerintah fasilitas punya pelabuhan sendiri, dan kapal-kapal raksasa dalam hubungan perteriguan bisa langsung merapat ke pabrik.

Ketika pertama berdiri, PT Bogasari berkantor di Jalan Asemka, Jakarta dengan kantor hanya seluas 100 meter. Kemudian tahun 1975 kelompok ini mendirikan pabrik semen PT Indocement Tunggal Perkasa. Pabrik ini melejit bahkan nyaris memonopoli semen di Indonesia. Sehingga kelompok ini sempat digelari Tycoon of Cement. Setelah itu, The Gang of Four ditambah Ciputra mendirikan perusahaan real estate PT Metropolitan Development, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Selain itu, Om Liem juga mendirikan kerajaan bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil.

Bahkan merambah ke bidang perbankan dengan
mendirikan Bank Central Asia (BCA) bersama Mochtar Riyadi. Di tahun 1970-an. Bank Central Asia ini telah bertumbuh menjadi bank swasta kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar US$ 99 juta. Belakangan Mochtar Riady membangun Lippo Bank. Ketika itu, Om Liem pernah jadi orang terkaya di Indonesia dan Asia. Serta masuk daftar 100 orang terkaya dunia. Namun, seirama dengan mundurnya Presiden Soeharto dan akibat terjadi krisis moneter, bisnis dan kekayaannya pun turun. Bahkan, Om Liem terpaksa memilih bermukim di Singapura, setelah rumahnya di Gunung Sahari dijarah massa reformasi. Setelah peristiwa tersebut, ia mulai mengalihkan kepengurusan bisnisnya kepada anaknya Anthony Salim, lalu pindah dan tinggal di Singapura hingga tutup usia. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang.
Begitu perkasanya dia di bidang perekonomian Indonesia dewasa ini, mungkin menjadi titik tolak majalah Insight, Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong dalam penerbitan bulan Mei tahun ini, menampilkan lukisan karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon Bonaparte. Dadanya penuh ditempeli lencana-lencana perusahaannya. Perusahaan holding company-nya bernama PT Salim Economic Development Corporation punya berbagai macam kegiatan yang dibagi-bagi atas berbagai jenis divisi; masing-masing adalah:
1.     divisi perdagangan
2.     divisi industri
3.     divisi bank dan asuransi
4.     divisi pengembangan (yang bergerak dibidang hasil hutan dan konsesi hutan)
5.     divisi properti yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan pemborong
6.     divisi perdagangan eceran
7.     divisi joint venture.

8.     Setiap divisi membawahi beberapa arah perusahaan raksasa, berbentuk perseroan-perseroan terbatas. Pelbagai kemungkinan untuk lebih mengembangkan lajunya perusahaan sekalipun tidak akan meningkatkan permodalan, seperti go-public di pasar saham Jakarta, – dilangsungkan group Soedono Lem Salim dengan gencar. Halangan maupun isu bisnis yang mengancam perusahaannya, nampak tak membuat Liem cemas. Seperti katanya kepada Review,


9.     Jika anda hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan gila. Anda harus melakukan apa yang anda yakini. - Soedono Salim.


10.                        Bermodal kalimat pendeknya itu pulalah mengantar Liem Sioe Liong muda di Kudus yang juga terkenal sebagai Lin Shao Liang menjadi Soedono Salim si Raja Dagang Indonesia, belakangan ini. Sudono Salim atau Liem Sioe Liong meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Berdasarkan informasi yang beredar, pengusaha kakap itu wafat di Singapura pada tanggal 10 Juni 2012.